Selasa, 21 Desember 2010

Kekasih yang Takdianggap

Banyak lagu yang muncul sekarang ini. Diantara yang banyak itu aku lagi tertarik pada lagu dari Pinkan—Kekasih yang tak dianggap (Kertas). Bukan pada iramanya—yang aku gak tahu bagaimana membuat komen untuk itu. Juga bukan pada maksud yang disampaikan, apalagi harus menyamakan keadaanku dengan lagu itu (tentu saja tidak! Aku tidak pernah jadi kekasih yang tak dianggap!)
Aku lebih tertarik pada kalimat di bait awal yang aku pikir sangat beda dengan lagu lainnya.
“Aku mentari tapi tak menghangatkanmu, aku pelangi tak memberi warna hidupmu.. Aku sang bulan tak menerangi malammu, akulah bintang yang hilang ditelan kegelapan”
Matang! Pengambilan kata dan perumpamaannya. Tidak asal-asalan, emosinya begitu kena…menggigit!
(Aku jadi ingat, Bu Sukesi, guru bahasa Indonesiaku di SMP yang pertama kali mengajariku majas, apa kabar, Bu?)
(dipindah dari http://purtadi.wordpress.com, ditulis tanggal 6 Desember 2008 pukul 10:20 pm )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar