Selasa, 28 Desember 2010

susu coklat

10 November 2010, sehari setelah ulang tahunnya yang kelima, dia minta diajak ke gardena - supermarket di kota magelang. Dia pasti sedang meminta sesuatu. Ini sudah menjadi kebiasaannya, dia jarang meminta diajak ke supermarket atau bahkan ke warung. Jika dia meminta bisa dipastikan dia menginginkan sesuatu. Kalau tidak mandi bola, mungkin snack. Dia tidak akan meminta mainan di supermarket karena sudah kuberitahu harganya jauh lebih mahal daripada di grosir mainan.
Sampai di supermarket ini ternyata dia langsung ke rak susu formula. Dia minta susu rasa coklat. Aku tersenyum, aku ingin langsung memberikan apa yang dia minta. Bukan apa-apa dia sudah begitu lama menunggu untuk itu, tapi karena persediaan kami masih banyak. kujanjikan padanya untuk membelinya minggu depan. Sungguh...aku terharu, dia mengendapkan keinginannya selama setahun lebih dan tidak melupakan sama sekali janjiku.
Dari bayi edin sudah diberi susu formula karena ASI dari mamanya memang tidak lancar. Kami tidak memberinya rasa lain selain madu. sebenarnya coklat adalah rasa yang paling dia suka dan vanilla sama sekali tidak disukainya.
Saat usianya baru 3,5 tahun edin sudah ikut sekolah TK di dekat rumah. Di sinilah dia tahu susu rasa coklat dari temannya. Dan, dia minta ganti rasa susunya. Kujanjikan padanya, dia boleh minum susu rasa coklat setelah ulang tahunnya yang kelima.
Dan hari itu dia memintanya....
27 Desember 2010.. Dengan terburu-buru karena banyak hal yang harus dikerjakan, aku membeli susu formula untukk edin. Coklat dan Madu.. kami memang sengaja mencampur dua rasa ini agar kadar coklat yang dia minum tidak terlalu banyak. Sampai di rumah aku baru menyadari bahwa... gambar di kemasan susu formula itu adalah anak perempuan. Waduh! Edin pasti akan protes. Sejak menggunakan susu formula dengan tanda 3+ dulu, dia selalu mengatakan "gambar susunya yang untuk edin harus 'cowok', karena  yang gambar 'cewek' untuk mbak, bukan mas seperti aku"
Benar saja, saat dia melihat kemasan susu itu dia sudah protes "ayah lupa,ya? kok belinya yang gambar mbak?" - terlambat aku belum sempat membuang kemasannya
Dan saat dia kubuatkan segelas susu untuknya dia berkata "ayah, edin mau dibikinkan susu yang dari susu yang masih ada di wadah itu (kami selalu memindah dari kemasan ke wadah), putih juga gak papa. gak usah coklat". "Ayah harus mengembalikan susu-susu itu dituker dengan yang gambar mas"
....
Hii..baiklah bos kecil!
:) 
 

Sabtu, 25 Desember 2010

Mendownload Buku Gratis dari Library

Di blog-ku ini, pada "tautan berguna" (kanan bawah) kupasang link ke download buku gratis melalui library. Meskipun sebenarnya mudah, tetapi banyak yang masih menanyakan tentang bagaimana cara downloadnya.
Berikut yang biasanya aku lakukan untuk mendownload buku yang kuingin.

  1. klik link ini: library dan akan langsung menuju ke arah beranda mereka.
  2. ada banyak yang bisa di browse di sana akan tetapi, seperti juga di laman pendahulunya, gigapedia, di sini tertulis pesan yang secara tidak langsung meminta pengguna sebaiknya melakukan register untuk mendapatkan kenyamanan dan akses ke buku yang lebih banyak. Register memang lebih dikehendaki yang memiliki akun di gmail atau googlemail
  3. ternyata registerku di gigapedia tidak dapat digunakan untuk masuk di sini, oleh karenanya terpaksa juga harus registrasi ulang. Tapi tidak perlu nunggu apalagi pake lama, email konfirmasi langsung dikirim dan langsung ku klik link konfirmasinya
  4. login dan mulai searching... di laman in  tidak ada  pilihan mau search di mana - tidak seperti waktu di gigapedia dulu
  5. kucari buku dengan keywords dan klik...
  6. banyak juga buku yang mirip. ku klik salah satu judul seperti yang kukehendaki dan muncullah halaman penuh informasi seperti ini:


  • halaman itu berbeda dengan saat di giga. aku tidak perlu lagi bingung. di sini sudah langsung terpampang besarnya file dan info lain, PASSWORD (jika ada, sering terjadi saat mendownload dan menyimpannya lupa menyimpan passwordnya juga), tautan download, bahkan program yang digunakan untuk membukanya
  • jika banyak tautan yang ada, favoritku "ifile it" atau "4shared" karena mendownload pada keduanya relatif mudah dan dapat download paralel dalam jumlah banyak. Bandingkan saja dengan rapidshare, uploading, hotfile, atau yang lainnya yang harus menunggu satu downloadan selesai baru kita bisa download yang lain. kecuali pake trik lain
  • cukup klik "download from...." aku diajak pergi ke penyimpan file itu.
  • seperti biasa, jika download dari ifileit, aku harus scroll ke bawah untuk menemukan tombol "request download ticket" -  aku klik di sini dan sesaat kemudian muncul tombol "download..  tinggal klik dan save. kadang-kadang ifile it bermasalah dengan menampilkan tiket tidak dapat dikeluarkan. Aku sering mencobanya lagi dengan mengkliknya dan biasanya berhasil setelahnya. meskipun kadang-kadang lebih dari satu kali coba lagi.
  • jika download dari 4shared tinggal klik download file dan menunggu sesuai dengan waktu yang ditampilkan mas 4shared hingga muncul kata "download now" trus klik dan save selesai
  • selesai..tinggal buka buku gratis ku

Jumat, 24 Desember 2010

Sekolah Alam dan SpiderWeb

Diajak berdiskusi tentang sekolah alam terpaksa aku harus net browsing tentang bagaimana pelaksanaan sekolah alam yang sudah dilakukan di indonesia. Tapi tetap saja tak memberikan 'pencerahan' tentang bagaimana sebenarnya sekolah-sekolah itu melaksanakan pembelajarannya, serta objective, aim, goal dll..
Semua mengatakan bahwa mereka menggunakan metode spiderweb. pembelajaran dengan jaringan-jaringan tema. Metode? Benarkah ini metode? Taksatupun yang merinci mengapa disebut metode dan bagaimana siswa mereka mendapatkan hasil belajarnya.
Wow, serba masih samar tapi membuat penasaran.
Adakah yang mau berbagi?

Kamis, 23 Desember 2010

ngeblog di bis

saat duduk di bis, kadang bosen juga kalau gak da kerjaan. Buku, novel, dan kawannya jg gak mungkin kubaca di dalam bis nan gelap. Kadang2 iseng2 berbalas komen di fb tapi lama2 jg bosan..
Akhire kuputuskan kenapa gak ngeblog saja. Ini kelihatane lbh mungkin daripada bikin note di fb yg seringnya susah di edit.
Sambil kuperhatikan teks edit nya jg lbh baik drpd note fb.
Nyisipkan gambar bisa gak ya? Coba ah.. .
Ternyata belum bisa..
Tapi boleh jg kapan2 ngeblog lg sambil jalan klo pas ada tugas..

Rabu, 22 Desember 2010

Journal CERP

Lama tidak lihat ke journal CERP (chemistry education research and practice) ternyata sekarang lebih berbelit - palingg tidak karena sudah kebiasaan dengan yang lama- dan kelihatannya susah sekali menemukan free fulltext-nya. apa memang sekarang sudah tidak free lagi ya?

Selasa, 21 Desember 2010

Dongeng untuk Anak

kadang-kadang ingin mengikuti saran para ahli anak: sebaiknya anak dibiasakan dibacakan dongeng sebelum tidur.
aku cari di toko buku sampai internet-cari downloadan buku dongeng gratis, agar mama-nya edin bisa membacakan edin dongeng sebelum tidur.
tapi…
mengapa setiap dongeng selalu tentang harta, kekayaan, uang yang banyak, baju-baju bagus dan mahal…terus ujungnya selalu saja sang pangeran menikah dengan sang putri.
lha, umur edin khan baru 3 tahun! jangan-jangan menanamkan materialisme, hedonis dan… sejak dini…?
dipindah dari: http://purtadi.wordpress.com/ 

Gigi dan Permen

setelah insiden gigi berlubang, aku ngomong sama edin
” jangan makan permen dan coklat ya, nanti giginya banyak yang berlubang”
“bukan permen yang bikin gigi edin berlubang ayah, tapi kacang” katanya, karena giginya ketahuan berlubang karena ada kacang yang masuk ke lubang giginya
aku harus meyakinkannya
” tidak, edin. saat edin maem permen, itu gigi edin mulai berlubang, pas edin maem kacang, kacangnya masuk ke lubang itu” kataku. dia diam entah tahu atau tidak.
siang itu edin mau disuapi bubur sama mbah putri-nya tapi menolak. Mbah putri-nya merayunya: “nanti dibelikan permen”
dia tambah menolak dan ngomong: “tuh, yah. mbah putri mau belikan edin permen, biar gigi edin pada bolong semua”
aku tertawa… ohalah…
http://purtadi.wordpress.com/

Edin dan Matahari

untuk mengajari edin kebiasaan membaca, aku sering membacakan buku untuknya. Kemarin sore aku bukakan dia buku tentang explorasi matahari. sekedar untuk membangkitkan minatnya karena banyak gambar-gambar bagus di dalamnya. aku ceritakan ke dia tentang gambar-gambar itu.
sampai di bagian akhir buku, aku tanya ke dia.
” edin mau terbang ke matahari?”
” iya, sama ayah, edin nanti mau naik tangga berjalan terus mandi bola, terus maem ayam goreng, trus kalo dah capek pulang. edin juga mau es krim” jawabnya dengan kalimat berjejal tanpa bisa kupotong
pardon me….!
http://purtadi.wordpress.com/

obat sembuh?

cuaca memang agak tidak menentu. karena terserang sedikit batuk saya minum obat.
edin melihatku dan bertanya ” ayah minum apa?”.
“obat batuk”, jawabku
“kalau edin mau minum obat sembuh” timpalnya dengan polos
aku tertawa, berfikir apa gerangan yang dipikirkan anakku
Dipindah dari: http://purtadi.wordpress.com/ ditulis pada: 17 Februari 2009 oleh purtadi

Kekasih yang Takdianggap

Banyak lagu yang muncul sekarang ini. Diantara yang banyak itu aku lagi tertarik pada lagu dari Pinkan—Kekasih yang tak dianggap (Kertas). Bukan pada iramanya—yang aku gak tahu bagaimana membuat komen untuk itu. Juga bukan pada maksud yang disampaikan, apalagi harus menyamakan keadaanku dengan lagu itu (tentu saja tidak! Aku tidak pernah jadi kekasih yang tak dianggap!)
Aku lebih tertarik pada kalimat di bait awal yang aku pikir sangat beda dengan lagu lainnya.
“Aku mentari tapi tak menghangatkanmu, aku pelangi tak memberi warna hidupmu.. Aku sang bulan tak menerangi malammu, akulah bintang yang hilang ditelan kegelapan”
Matang! Pengambilan kata dan perumpamaannya. Tidak asal-asalan, emosinya begitu kena…menggigit!
(Aku jadi ingat, Bu Sukesi, guru bahasa Indonesiaku di SMP yang pertama kali mengajariku majas, apa kabar, Bu?)
(dipindah dari http://purtadi.wordpress.com, ditulis tanggal 6 Desember 2008 pukul 10:20 pm )

Bias Genderkah?

Aku bertemu dengan orang yang sangat menarik saat dia berbicara tentang “gender” – jangan tanya apakah dia juga menarik saat bicara tentang hal lain, itu terlalu subjektif kurasa.
Tapi ini kisahku saat pulang dari stasiun central ke kosku di Marrickville. Perjalanan yang biasa saja. Aku sudah mulai terbiasa dengan transport di Sydney yang aku pikir lebih asyik daripada di Jogja.
Karena ada sesuatu di campsie, keretaku terhenti di sydnham untuk waktu yang mungkin agak lama. Banyak sekali penumpang yang turun dari kereta untuk memastikan apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Karena gerbongku di depan aku dan teman-temanku langsung turun dan ke depan, kulihat banyak orang berkerumun di jendela masinis yang sedang member penjelasan.
Dan aku terhenyak (sebenarnya tak sedramatis itu!). karena masinisnya seorang ibu—maksudku wanita!
Ugh.. setelah empat minggu di sini aku tersadar bahwa masinis tidak selalu laki-laki. Dan itu ternyata biasa saja di syny. Apakah ini bias gender atau lebih karena pengaruh kebiasaan-budaya? Atau memang budaya memengaruhi pemikiran bias gender? Atau masalah ini biasa saja..?
(Apa khabar pak Caly?, sorry, kutulis namamu di blog ini)
(dipindah dari http://purtadi.wordpress.com, ditulis tanggal 6 Desember 2008 pukul 10:17 pm )

Cipa…Wandala…

Minggu jam 5-an sore setelah lebih dari 2 jam nganter teman-teman memilih souvenir di Paddys, akhirnya kaki yang mulai pegal-pegal diarahkan ke bagian sayur dan buah. Rencananya buat ‘sangu’ Lebaran Idul Adha besok pagi. Tiba-tiba baru kusadari pasar itu telah penuh sesak orang yang sukar sekali bergerak. Aku aku terseret dalam arus manusia dalam suatu ruang yang luas namun telah penuh sesak orang. Ribut dan serba terburu-buru. Hanya bebas jika pas di ‘perempatan’ antar los.
Tujuanku satu, kearah pedagang buah pear di pojok , biasanya ada banyak. Tapi hari ini hanya yang kulihat hanya pada dia, yang biasa berteriak menawarkan dagangannya. “Cipa…cipa” . Mungkin mereka sudah mengucapkan dengan english- ausi yang benar tetapi logatnya aneh terdengar di telingaku.
Aku pikir Sydney memang sangat kompleks, ada sangat banyak pendatang di kota ini. Di stasiun, di jalan, di kampus, dan yang pasti di pasar, akan terdengar banyak bahasa yang diucapkan orang. Kadang temanku berkelakar “ kita lagi di Sydney apa di Shanghai, sih?”
Aku jadi geli sendiri, bagaimana bisa meningkatkan bahasa Inggrisku kalau bukan hal yang jarang kudengar orang berbahasa Indonesia di sini. (ya, above all, I love Indonesia!).
Balik lagi ke pasar itu. Saat pasar mendekati jam tutup, banyak barang yang dijual dengan harga sangat murah dibandingkan hari sebelumnya, terutama barang-barang yang mudah busuk seperti sayuran dan buah-buahan. Ini yang menyebabkan pasar jadi penuh hari ini. Semua, aku pikir, memanfaatkan kesempatan untuk mengejar barang yang telah dikelompokkan dalam keranjang dan diteriaki “wandala…wandala…”.
Saat kuambil sekeranjang anggur non biji (lebih dari sekilo – biasanya sekilo dijual $5), pedagangnya memberi harga wandala. Sementara temannya berbisik menanyakan bahasa Inggris dari kata yang dia tidak tahu. Dan mereka berbicara dalam bahasa Indonesia. Hebat!
Ya…Inilah pasar…. Akan ada bahasa universal yang sama sekali jauh dari rumitnya politik. Hal yang penting adalah kita bisa dapat harga yang cipa…wandala…
(dipindah dari http://purtadi.wordpress.com, ditulis tanggal 8 Desember 2008 pukul 11:19 am)

sydney (yang kulihat, kudengar, dan kupikir)

Kota ini padat, sangat sepi saat hari kerja kecuali pas jam berangkat dan pulang mereka berjalan cepat dari dan ke halte bis atau stasiun. Aku pernah mencoba berjalan secepat mereka tapi hasilnya kakiku menghentikanku karena pegal-pegal langsung terasa. Tapi saat jumat sore hingga minggu sore, di sepanjang jalan kota penuh orang, terutama di dekat café, bar, park, dan lainnya. Mereka begitu menikmati “free time” mereka.
Kota ini penuh buku, apa yang kulihat sepanjang jalan dari kosku menuju usyd adalah banyak kios atau took buku. Dari yang paling baru sampai yang buku lama. Banyak buku secondhand yang dijual. Buku mungkin telah menjadi kebutuhan mereka. Dukungan untuk membeli buku ini aku pikir karena harga buku lebih murah relative dibandingkan dengan fotokopi-nya. Di sini fotocopy hanya dibolehkan 1 bab saja atau maksimal 10 persen dari total buku. (Tapi sayang sampai hari ini aku baru ketemu 1 buku text untuk chemistry secondhand yang murah, banyak yang lainnya tapi kalau dihitung kurs-nya lebih murah beli di Indonesia, dan yang menyedihkan lagi aku belum menemukan “Paulo Coelho” dalam bentuk apapun!)
Apa yang aku pikirkan berikutnya adalah orang-orang di sini sangat suka membaca. Mereka menunggu bis atau kereta, atau duduk di dalam bis atau kereta sambil membaca, BUKU (sebenarnya aku lebih banyak melihat mereka baca novel dari jenis apapun). Mereka itu bookoholic. Dan aku pikir banyak juga mereka yang membeli buku secondhand dan mungkin menjualnya kembali atau membuangnya.
Tentang buang-membuang, kota ini menarik, karena sampah benar-benar telah terorganisasi, maksudku cara membuangnya – (langkah ini kupikir baru tahap pembibitan di Indonesia, aku pernah lihat di beberapa tempat di negeriku tercinta tempat sampah sudah mulai ditulisi “pesan” yang maksudnya untuk membibit masyarakat memilahkan sampah. Ya, meskipun pesannya sangat tidak komunikatif – sampah organic , sampah anorganik. Pesan yang sangat mubazir, maksudku, berapa banyak pembuang sampah yang tahu arti istilah organic dan anorganik? – bukan karena aku sok tahu istilah itu, tapi bukankah lebih banyak yang lebih baik buang sampah tanpa mikir istilah yang sulit itu? – karena bahkan di Sydney inipun yang aku pikir tingkat pemahaman istilah itu lebih baik, tempat sampah tidak bertuliskan organic – inorganic! Jadi mengapa tidak ditulisi dengan kata yang lebih mudah dimengerti saja, atau dengan gambar contoh sampah yang dapat dibuang di tempat sampah hijau atau kuning oranye, bukankah a picture talks more than a thousand words?).
Di Sydney ini, ya mungkin di pinggirannya saja, Kadang-kadang kita dapat menemukan sampah yang masih dapat digunakan, seperti gelas, ember, bantal, selimut, bahkan kasur, microwave, tv, sofa hingga lemari. Rupanya mereka tidak punya banyak tempat untuk membuang sampah. Hal yang aku herankan adalah, mereka mudah membuang sampah seperti itu, tapi banyak juga took secondhand, di sini. Bukan hanya buku , tapi semua bentuk (maksudku hamper semuanya) baju dan celana , tas, sepatu hingga peralatan dapur. Karena tidak hanya satu berarti bisnis ini punya cukup banyak penggemar, kan? Ataukah karena mereka yang satu berbeda dengan mereka yang lain?
aku melihat banyak burung bebas di syny. dari jalak, derkuk, kakak tua sampai gagak, tentu saja doro, dan camar, begitu bebasnya di sini sampai kupikir, kalau burung di Indonesia tahu ini, mereka mungkn akan bereksodus ke syny daripada di Indo ditembak dan mampir ke piring bersambal. (tapi aku bilang burung di sini mulai kehilangan daya juang karena mereka terbiasa dengan manusia dan mendapatkan makanan dengan mudah dari manusia)
Dari semuanya, aku sedang sangat menyukai transportasinya (meskipun kadang aku sempat menghitung kurs-nya, cukup mahal!) dan keramahan pengguna jalan terhadap pejalan kaki. Aku selalu membandingkan keadaan ini dengan jogja, kota dengan jalanan yang tidak ramah pada pejalan kaki. Meskipun, aku sedikit terhibur dengan trans-jogja.
(dipindah dari http://purtadi.wordpress.com, ditulis 15 Desember 2008 pukul 7:37 pm)

she’s gone

dia telah pergi….
meninggalkan sedikit rasa, mungkin hampa atau kekosongan.
belum lagi kutulis tentang perjalanannya yang sering dia ceritakan padaku dulu,
belum lagi kutulis cerita tentang ibuku darinya, ini obsesiku yang belum juga terujudkan
aku coba ingat ceritanya tentang listrik dan lampu teplok, tentang rumah, pohon mangga di depan rumah, ( hey..bagaimana kebun anggurnya?), atau masa kecilnya bersama ibuku dan pendapatnya tentang ayahku.
aku belum lagi sempat mengenang saat dia persiapkan kamar untukku, hari-hari selama 3 tahun dalam asuhannya.
cobalah kuingat terakhir aku bertemu dengannya, terakhir kucium tangannya saat berpamitan.
semua belum terasa lama kurasa
Kini dia telah pulang kepada Sang Maha Pecinta
Teriring doa tulus agar kau tetap dalam dekapan cinta-Nya. Dia akan memberitahumu bahwa kami sangat mencintaimu
Selamat jalan
aku ingin agar hari ini tercatat dan akan kuingat sebagai hari kepergianmu
(She’s gone,
Out of my life.
Oh, she’s gone.
–steel heart)
(dipindah dari http://purtadi.wordpress.com, ditulis tanggal 2 januari 2009)

belajar memilih (pindahan)

(tulisan ini ku ketik tanggal 2 Februari 2009)
[karena edin adalah balita satu-satunya di rumah, mungkin kadang-kadang dia memerlukan teman sebayanya. kebetulan ada beberapa anak tetangga yang seumuran dengannya, meskipun kadang-kadang dia juga bermain dengan anak yang lebih tua darinya. hal yang menjadi "extra energi" bagi kami adalah kami belum punya cara untuk menghentikan tangis edin kalau ditinggal teman-temannya. dia akan menangis agar teman-temannya mau main dengannya di rumah atau tetap main dengannya di halaman rumah mereka]
hari minggu sore, karena hujan mulai turun, edin tidak diperbolehkan main ke luar rumah. sebagai gantinya teman-temannyalah yang main di dalam rumah kami.
kubiarkan dia bermain digarasi dengan teman-temannya. aku sendiri merebahkan diri di ruang tv, sambil menunggu saat-saat di mulai protes karena temannya pulang, dan itu pasti terjadi.
aku tidak mendengar suara langkahnya (dia selalu berlari) tiba-tiba dia sudah di depanku dan mulai menangis.
aku pikir teman-temannya mulai berpamitan pulang
dalam tangisannya dia ngomong “ayah, edin tidak punya mobil merah dan hitam” sambil membuka tangannya yang kosong.
aku tanya mengapa, dia menjawab “mobil edin diambil pandu”
aku tahu maksudnya, mobilnya dipinjam temannya dan dia takut mengambilnya. bukan tidak berani kupikir, karena dia sering mempertahankan miliknya atau merebut paksa :-) , tapi karena dia tidak ingin teman-temannya pulang
aku ragu-ragu untuk mengatakan ini, tapi aku pikir apa salahnya dicoba,
“edin ingin teman-teman edin di sini khan?” dia diam saja
“kalau ingin teman-teman edin di sini, edin harus meminjamkan mainan edin pada teman, kalau tidak mau dipinjam, temannya tidak usah diajak main ke sini” dia masih diam berlinang air mata
“mobilnya boleh dipinjam atau temennya pulang?” ini yang aku maksudkan kucoba. aku ingin melatihnya membuat keputusan dari sebuah pilihan. mungkin terlalu naif atau sudah terlambat untuk usianya yang sudah 3 tahun. tapi aku tahu ia mulai berpikir. aku pikir dia akan menjawab hal yang lain, khas anak-anak yang tidak mau memilih. tapi setelah diam beberapa detik ia berkata…
“mobilnya boleh dipinjam”
aku menciumnya. “Ok, sekarang ayah temani edin main sama teman-teman”
aku tahu dia memberi keputusan yang berat bagi dirinya sendiri. dia memilih temannya. meskipun. akhirnya terjadi juga apa yang biasa terjadi. temannya berpamitan pulang dan dia menangisi…. ” teman, disini saja, kasihan edin, ayo main teman, ayo nonton tv teman…”

belajar membedakan (pindahan)

(tulisan ini juga kutulis pada bulan oktober 2008)
masih ingat teori Piaget tentang pemerolehan konsep oleh anak. istilah asimilasi, akomodasi, ekuilibrium dan disekuilibrium sangat lekat dengan teori ini. Hal yang masih saya ingat adalah contoh yang diberikan untuk proses ini. “jika anak melihat binatang berkaki empat dan diberitahu bahwa binatang itu adalah kucing, saat anak ini melihat binatang lain yang juga berkaki empat maka dia akan menggeneralisasinya sebagai kucing”
aku berfikir “apa memang seperti itu?”
ini tentang apa yang kulihat pada anakku.
saat ada tamu anakku diminta untuk “salim”, bahasa khas untuk meminta anak berjabat tangan. dia menolak. saat tamunya pulang, kami bertanya padanya, mengapa dia tidak mau “salim”.
ia menjawab: “edin tidak mau salim sama tamu, kalau salaman mau”
kami heran, dan bertanya ” memang beda?, kalau salaman gimana?”
dia memegang tangan mamanya dan digoyangkan, sambil kepalanya mengangguk
kami melanjutkan ” kalau salim?”
dia memegang tangan mamanya dan menempelkannya di pipi
aku dan mamanya tertawa… ternyata dia membedakan salim dan salaman
kalau sama-sama berjabat tangan saja dia sudah membedakan salim dan salaman, apakah tidak mungkin dia tidak menggeneralisasi semua hewan berkaki empat?
(entahlah, mungkin aku ngantuk saat dijelaskan teori piaget lebih lanjut)

tiko biki: kata anakku (pindahan)

(Tulisan ini kubuat pada kamis, 02 Oktober 2008, di blog yang sudah kuhapus)
Ini tentang anakku. Dia sangat suka sama film-film anak-anak. semula memang dari “keisenganku”. Sampai umurnya mendekati satu tahun, dia sering bangun malam. maklum tidurnya sore-sore. Kadang-kadang malah siang! Padahal aku harus sering kejar tayang gak tidur sampai menjelang pagi. Seperti berselisih jalan, sekitar jam 2 – 3, saat aku harusnya mulai tidur dia malah bangun. tuh bingung kan?
pas aku nguantuk berat, di kutempatkan di depan komputer, trus aku putarkan film kartun yang agak lambat tapi gambarnya bagus. pilihanku pada film barbie yang “swan lake”. tak disangka dia malah suka, bukan pada barbienya tapi pada kudanya (sebenernya sih unicorn) yang lucu. dia selalu minta “film kuda” setiap kali bangun malam.
lama-lama aku bosen juga kan harus nemenin dia nonton film yang sama setiap malam. akhirnya mulai petualanganku cari film anak-anak, berbagai macam jenis. cuma aku selalu menghindari tom&jerry, juga film robot dan kartun-kartun jepang karena anakku cenderung hiperaktif.
sekarang usianya hampir tiga tahun, entah ada berapa puluh CD dan DVD film anak-anak di rak kaset.
yang aku herankan, dia hafal seluruh isi kasetnya, bahkan kalau aku atau siapapun yang memutarkan kaset untuk dia, dia sudah tahu film apa yang akan muncul sejak satu nada di musik pembukanya.
Nah, yang lucu kadang kadang, para orang gede di rumah harus menebak film apa yang dia mau. kadang-kadang dia ingin film dengan adegan tertentu. misalnya tupai yang ditinggal mamanya..nah lho film apa itu? atau yang awannya hijau dan mandeg-mandeg. itu masih untung kalau dia pas ngomong jelas, kadang-kadang karena ngomongnya tidak jelas, sampai beberapa saat harus gugup karena dia mulai nangis. bayangkan siapa kira binaurus maksudnya adalah dinosaurus (land before time), ngwiwin adalah pinguin (happy feet) dan titti adalah tinky-winky (teletubbies)
Ya terpaksanya orang gede harus membuat kamus bahasa dia. Kadang-kadang, kita-kita harus memperlihatkan padanya disk filmnya satu-satu. Tapi, itu setahun yang lalu
Alhamdulillah sekarang dia sudah ngomong lancar sekarang, jadi komunikasi lumayan tak terhambat. dia sudah bisa ngomong dinosaurus dan pinguin
Tapi tinky-winky? kenapa dia menamainya jadi tiko biki ya?
(tambahan hari ini: dia sudah dapat mengucap tinky winky dengan fasih)

Senin, 20 Desember 2010

Berburu Jurnal

Ini dia bagian paling asyik saat berhadapan dengan internet. Berburu jurnal untuk didownload dengan 'gratis'! kenapa 'gratis' bukan gratis?
Memang sebenarnya mendownload jurnal bukan sesuatu yang gratis karena aku sedang tidak berada di 'dalam' universitas yang melanggan jurnal itu.
Oleh karenanya mendapatkan artikel-artikel ini apalagi dalam jumlah yang melimpah adalah suatu keasyikan tersendiri yang selalu menyita waktu dan pulsaku...
Hehe... 
Ada yang mau share cara mendownload jurnal gratis?

Minggu, 19 Desember 2010

Memendekkan URL dengan Google URL Shortener

di postinganku sebelumnya sudah kusebut selain google feedburner, juga tentang pemendekan alamat blog.
Untuk apa dipendekkan?
Aku juga gak tahu, yang jelas aku cuma ingin tahu saja bagaimana caranya, jadi ku klik saja di langsung link mister pemendek ini.
ternyata hanya ada satu kotak yang harus diisi dengan alamat blogku dan perintah untuk dipendekkan.
klik.. jadilah

belum, ternyata aku harus memilih RSS atau atom..
tapi takjadi soal. kupilih salah satunya.
terus apa yang kudapat?
hanya alamat blogku yang pendek
aha..ternyata alamat yang terupload di twitter juga merupakan alamat yang pendek ini
cukup menjawab?
not so... tapi paling tidak aku sudah mencobanya

memadukan blog -twitter- facebook menggunakan google feed burner

bosan dengan tugas-tugas yang menunggu untuk dikerjakan, belum sempat kukerjakan karena si semangat hilang entah kemana atau mungkin mas bosan lagi senang bertamu di benakku, aku iseng utak-atik blog (lagi)- ya ini memang stuff yang mengasyikkan, paling tidak aku bisa tetep konek dengan laptopku. ada beberapa blog yang aku utak-atik termasuk juga model homepage di yolasite yang dah lama juga tidak kusentuh.
aku pernah bikin blog di blogger tapi sudah lama sekali aku hapus karena tampilannya membosankan. lebih bagusan di wordpress, tapi beberapa hari lalu kulihat lagi blogspot tanpa sengaja karena mau menuliskan 'something' tentang nge-blogging, ternyata ada fitur yang asyik terutama bagian background dan main-main dengan headernya. jadilah aku mengutak-atik blogspotku lagi.
Awalnya setelah selesai membuat blog aku mau memadukkannya dengan facebook dan twitterku, aku sudah pernah melakukannya untuk blogku di edublog dengan menggunakan twitterfeed. Tapi, Ya, Allah... dimana juga kusimpan file tentang langkah-langkah nge-twitterfeed... Akhirnya kucari lagi dengan tidak sabar, dengan bantuan si-mbah yang jago mencari, mbah google.
Ketemu...srat-sret... jadilah blogku terpadu dengan twitterku yang juga terhubung dengan facebook.
dan sesuatu yang tidak kusangka kutemukan. simbah google ternyata punya banyak anak yang berhubungan dengan memadu-padukan blog-facebook dan terutama twitter.
dia memperkenalkan diri sebagai google feedburner dan pemendek alamat...
Yup!
akhirnya, kutemukan kawan baru menghabiskan pulsaku...

google feedburner
jika mau dibandingkan dengan tweetterfeed memang agak susah, aku pikir keduanya sama-sama mudah. enakknya di tweetterfeed adalah blog kita tidak harus dari anak-anaknya mbah google.
aku mencoba google feedbruner dengan mulai dari membuka home google feedburner di sini: google feedburner

Sedikit lucu, ternyata aku sudah pernah mencoba layanan ini di awal tahun.. jejaknya masih tertinggal di sana meskipun blog-ku sudah kuhapus.
kuisikan alamat blogku di kotak berikut:

terus mengklik next dan...tuing..muncullah ini


aku pilih di bagian publicize



dan socialize


ada pilihan untuk menambah alamat twitter, kutambahkan itu di sana dan...jadilah
blogku sudah terhubung dengan twitter

terus? bagaimana mengunggahnya agar jadi update-an di facebook?
gampang! aku masih ingat ada fasilitas twitter di facebook, gunakan itu saja. jika blog-ku terunggah di twitterku maka otomatis dia akan terunggah juga sebagai update di facebookku...
Sip pokoke!

Sabtu, 18 Desember 2010

kok mesjidnya sepi?

selesai shalat dhuhur, edin bertanya: 'kok mesjidnya sepi, yah?.. kok mesjidnya cuma rame pas hari jumat saja? orang-orangnya pada kemana kalau bukan hari jumat?'
...hehe.. pertanyaan sederhana tapi susah menjawabnya, sekaligus menusuk ke hatiku...

Jumat, 17 Desember 2010

Mengapa Superman Memakai Celana Dalam di Luar?

Sering orang membuat penjelasan untuk pertanyaan itu, tapi ternyata edin punya penjelasan lain:
'saat ada orang yang teriak minta tolong, superman sedang pakai baju biasa, trus dia buru-buru ngambil kostumnya, trus lari ke orang itu, pas dia lari, dia baru ingat ia belum pake celana dalam, dia balik lagi, karena buru-buru langsung saja dia pake celana dalamnya itu di luar...'
.... hahaha...good explanation, kid!

Otak Menthok

melihat banyak kotoran menthok di depan rumah, aku sedikit kesal. maklum rumah memang di tepi jalan seberang kali kecil (kalen) jadi banyak menthok yang mampir sebentar cekedar ngadhem kali ya.. :-)
Saat ku katakan 'dasar menthok! kalau buang kotoran sembarangan!', edin berkata, menjelasakan..
'ayah, menthok itu otaknya kecil, jadi gak bisa berpikir apa-apa. dia gak bisa buat wc sendiri untuk e-e...'

aku harus tersenyum, dan mencium anakku tersayang...